Monday, November 15, 2010

Lingkungan Seni Sunda ITB : Lestarikan Budaya Sunda di Kalangan Mahasiswa

T13/OJ/2010

Ridwan Achmad Darmawan
210110090019


----------------------------------------

Lingkungan Seni Sunda ITB : Lestarikan Budaya Sunda di Kalangan Mahasiswa

Lingkungan Seni Sunda Institut Teknnologi Bandung, atau lebih sering disebut LSS ITB, merupakan salah satu unit ITB yang berusaha untuk melestarikan budaya sunda. LSS ITB didirikan oleh sekelompok mahasiswa, yaitu Jajoen E, Rastihat, dan Sujana W. , didirkan saat ITB dipimpin oleh rektor rof. Dr. Doddy A. Tisna Amijaya pada tanggal 15 April 1971. Selain untuk melestarikan budaya sunda, LSS ITB juga merupakan wadah kreatifitas bagi mahasiswanya dalam bidang seni budaya sunda.

LSS ITB merupakan unit terbesar dan memiliki anggota yang banyak. Biasanya anggota LSS ITB mahasiswa dari kota Bandung. “Anggota LSS ITB sendiri kebanyakan dari Bandung, ada juga yang tersebar dari berbagai daerah. Bahkan, mahasiswa dari Jakarta pun ada.” Ujar Hibatulwafi Sofyan, salah satu anggota LSS ITB yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Lingkungan ITB angkatan 2009.

Rutin mengadakan kegiatan

 Dalam agendanya, Lingkungan Seni Sunda ITB yang memiliki markas di Aula Barat ITB ini, sering melakukan acara pelestarian budaya, seperti namanya, pasti budaya Sunda. Budaya sunda saat ini memang kurang dipedulikan oleh masyarakat, khususnya anak muda dan mahasiswa. Oleh karena itu, LSS ITB melestarikan budaya sunda dalam bentuk kegiatan acara yang dibuat menarik perhatian anak muda khususnya mahasiswa.

Dengan sering mengadakan acara untuk melestarikan budaya sunda, eksistensi LSS ITB cukup baik di kalangan mahasiswa. Berbeda dengan unit kegiatan mahasiswa di kampus lainnya yang berbicara budaya Sunda, LSS ITB lebih eksis dari pada unit di kampus lain. Misalnya saja di Unpad yang notabenya adalah universitas di tanah sunda. Unit kegiatan mahasiswa yang berlandaskan budaya sunda yaitu Lises, kalah saing dengan unit kegiatan mahasiswa budaya lain, misalnya Unit Pecinta Budaya Minang (UPBM). UPBM lebih diakui eksistensinya daripada Lises di lingkungan UNPAD. “menurut saya, LSS ITB lebih eksis dari pada 
Lises UNPAD, karena saya sering dengar LSS ITB membuat acara, berbeda dengan Lingkungan seni sunda-nya UNPAD” pendapat Arbhi Faturahman, mahasiswa Pertanian UNPAD angkatan 2009.

Selain kegiatan dalam bentuk acara, LSS ITB pun mengadakan sesuatu yang berhubungan dengan budaya sunda, seperti bahasa dan tingkah laku. LSS ITB pun sering memberikan pelajaran mengenai budaya sunda, seperti belajar memahami bahasa sunda, huruf sunda, dan memainkan alat musik budaya sunda.

Unit yang diketuai dengan sebutan pupuhu ini memiliki acara rutin yang sering dilakukan di antaranya adalah Program Mimitraan Anyar, Beberes Badag, Dies Natalis, dan yang terakhir adalah Pagelaran LSS.

Pagelaran Seni Sunda 2010

Merupakan acara tahunan yang rutin dilakukan LSS ITB. Tahun 2010 diberi tema “Wani Tandang Ku Getih Sunda” sebelumnya diadakan talkshow yang berjudul “Getih Sunda Solusi Konspirasi Jaman”. Acara ini dibawakan dengan kesenian-kesenian sunda. Maksud dan tujuannya adalah jelas untuk melestarikan budaya sunda, tetapi juga memiliki tujuan eksternal, yaitu memperkenalkan budaya sunda kepada masyarakat luar. 

Dengan kata lain, dengan pagelaran ini menunjukan ke masyarakat luas, bahwa mahasiswa pun peduli dan ikut serta dalam melestarikan budaya Sunda.

Pada tahun 2010, LSS mengadakan acara di dua kota berbeda, yaitu di kota Bandung dan Jakarta. Sebenarnya tidak memiliki perbedaan, sama-sama menampilkan Longser yang diselingi kesenian lain. Ditampilkan beberapa kesenian sunda dalam acara ini. Tetapi, dengan diadakan di kota Jakarta, diharapkan LSS bisa dikenal di luar Bandung.

-----------------------------------------------

Data narasumber :

Hibatulwafi Sofyan
Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Lingkungan ITB angkatan 2009
085659959338













Mochammad Arbhi Faturahman
Mahasiswa Fakultas Pertanian UNPAD angkatan 2009
085659304447

1 comment: